Di tepi Ranu Kumbolo : Bintang-bintang, adakah kehidupan lain di sana ?

Beberapa bulan lalu, saya ikut sebuah pelatihan bagaimana memotret bintang-bintang di langit dan awal Juli lalu, saya berkesempatan untuk mempraktekkannya. Berkemah di tepi Ranu Kumbolo di saat bulan mati dan langit cerah memberikan pandangan bebas ke bintang-bintang di galaksi Bima Sakti, atau kalau orang bule menyebutnya Milky Way.

Saat memotret tebaran bintang itu, sambil menahan udara dingin yang mencapai 5 derajat Celcius, saya berpikir apakah adakah kehidupan lain di bintang-bintang itu atau di planet-planet yang mengitarinya ?

BIma Sakti_01

Saat saya melihat ke tenda-tenda yang berpendar warna-warni, dimana teman-teman saya dan keluarganya beristirahat dan menghabiskan malam, saya sadar kalau di sekeliling saya ada banyak kehidupan yang menarik dan menyenangkan. Teringat saat saya trekking sehari lalu dari Ranu Pani ke Ranu Kumbolo melalui jalur Ayek-Ayek bersama anak-anak berumur 7-9 tahun yang selalu ceria dan tidak kenal lelah, membuat jarak 9 km menjadi seolah 100 meter saja. What a life ! Senang rasanya melihat generasi muda mengeksplorasi kehidupan alam.

Jadi ngapain juga mikir ada kehidupan lain di bintang-bintang atau planet-planet nun jauh disana, lah wong yang dekat aja banyak yang menyenangkan begini.. Udaah aah, dingiin banget neeh Ranu Kumbolo, brrr…

This entry was posted in Kekayaan dari dan antara jiwa and tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a comment